Berharap Pada Kabinet Baru Karena Ada Aktifis 98. Tepatkah ?
Banjarmasin, 18 Oktober 2024
Ketua Partai Buruh Said Iqbal, mengungkap kekesalannya karena didalam Kabinet Prabowo Gibran tidak ada unsur buruh. Beliau mengaku khawatir dengan nasib buruh kedepan dengan struktur kabinet yang sudah bisa ditebak tanpa unsur buruh. Baginya, keberadaan unsur buruh dalam kabinet sangat penting untuk memperjuangkan nasib buruh.
Baca : Sebut-Sebut Dukungan Pilpres 2024, Bos Buruh Kritik Kabinet Prabowo (cnbcindonesia.com)
Hal ini sejalan dengan alasan Partai Buruh saat menetapkan tidak mendukung Prabowo Gibran saat Pemilihan Presiden yang lalu. Seperti yang sudah pernah diberitakan, Partai Buruh adalah partai yang tidak mendukung Prabowo Gibran saat pilpres. Partai Buruh tidak mendukung Prabowo Gibran saat pilpres karena dianggap tidak memihak kepada keepentingan buruh.
Baca Juga : KOMITE POLITIK NASIONAL TOLAK Capres/Cawapres PRO OMNIBUSLAW (gerakanmerdeka.com)
Baca Juga : Dukungan Capres Partai Buruh Tidak Melalui Koalisi | Buruh Merdeka
Jika keterwakilan buruh dalam kabinet akan menjamin perubahan nasib buruh, maka apa yang disebut Iqbal sudah benar. Namun apakah pendapat tersebut benar adanya ? ” masih perlu perdebatan untuk menjawabnya”, tutur Boniran aktifis tani dari Batubara.
Akan tetapi, ada warna yang semakin kontras didalam kabinet baru yang akan disahkan dalam waktu dekat. Warna yang semakin kontras tersebut adalah keberadaan Aktifis 1998 didalam kabinet Prabowo Gibran dalam jumlah yang lebih besar. Keberadaan Aktifis 1998 ini patut diperhatikan gebrakannya, sebab mereka adalah orang-orang pemberani dimassa Orde Baru. Mereka disebut pemberani karena dimassa pemerintahan otoriter Orde Baru, mereka berani melawan dan mengkampanyekan demokrasi.
Lihat : Siapa Saja Aktivis 98 yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo? (youtube.com)
Sungguh kontras jika melihat para aktifis 1998 tersebut berada di dalam kabinet Prabowo Gibran. Kekontrasan tersebut muncul karena di massa Orde Baru, mereka berada di sisi yang berbeda dan saling berlawan dengan Prabowo. Pasca reformasi bergulir pun, mereka masih melihat sosok Prabowo adalah sosok yang harus terus dilawan.
Mereka antara lain adalah Budiman Sujatmiko, Agus Jabo, dan juga Mugianto. Budiman sebelumnya adalah Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Agus Jabo adalah Ketua Partai Prima. Mugianto sendiri, sebelumnya adalah wakil menteri di masa pemerintahan Jokowi M. Amin. Ketiganya dimassa orde baru getol melawan kebijakan yang tidak berpihak kepada buruh, tani dan kaum miskin lainnya.
Lihat Juga : Sejumlah aktivis 98 masuk barisan Prabowo-Gibran. Ini harapan mereka! … | TikTok
Dapatkan berharap kepada mereka dalam mewujuudkan perubahan yang lebih baik bagi buruh, tani dan kaum miskin lainnya?. Pastinya melihat apa yang akan mereka perbuat cukup menarik untuk dilakukan berdasarkan latar belakang sebagai Aktifis Reformasi. (yig)