Hakim Pun Aksi Nuntut Kesejahteraan, Kok Buruh Susah Aksi ?

Sergei, 5 Oktober 2024
Sejak pertengahan September 2024, ramai diberitakan tentang rencana para Hakim Pengadilan yang akan menggelar aksi. Ya, mereka adalah Wakil Tuhan yang selama ini memutus setiap permasalahan termasuk masalah perburuhan. Aksi tersebut direncanakan akan digelar pada tanggal 7 hingga 11 Oktober 2024.
Dari pemberitaan yang ada, skema aksi Para Hakim terdiri dari 3 bentuk. Yang pertama, hakim mengambil cuti dan pergi ke Jakarta untuk turut serta dalam demonstrasi yang akan digelar. Kedua, Hakim akan mengambil cuti dan berdiam dirumah. Dan ketiga, bagi hakim yang cuti tahunannya telah habis, mengosongkan jadwal sidang selama aksi.
Baca : Hakim-hakim Bakal Cuti Massal! Ini 3 Skema Aksi Mereka (detik.com)
Penyebab aksi ini ternyata sama saja dengan permasalahan yang dialami kaum buruh. Para Hakim yang akan menggelar aksi tersebut, ternyata menuntut peningkatan kesejahteraan mereka. Hingga 27 September 2024 pukul 22.00 WIB, sebanyak 1.326 hakim menyatakan bergabung dalam rencana aksi ini. Selain itu juga, ada Lebih dari 70 di antaranya menyatakan akan hadir langsung ke Jakarta dengan biaya pribadi.
Lihat : Demo Hakim Sepekan, Tanggung! (youtube.com)
Lalu bagaimana dengan kaum buruh di Indonesia terkait kesejahteraannya ? sudah sejahtera kah ? pastinya tidak. Namun sangat disayangkan, hingga kini masih banyak buruh yang tidak pernah turut dalam aksi Mayday. Yang paling disayangkan adalah, jumlah buruh yang tidak pernah aksi, jauh lebih banyak dibanding yang pernah aksi. “Sudah jelaskan kenapa perjuangan buruh tak sampai-sampai ke tujuannya ?”, tutur Maulana di Serdang Bedagai.
Baca Juga : Sejarah Perayaan Hari Buruh & Kisah Kuno Seputar May Day (buruhmerdeka.com)
Rencana aksi hakim ini memang sungguh mengejutkan banyak pihak, termasuk mengejutkan buruh yang mengetahuinya. “Mereka itu adalah kelompok yang lebih sejahtera dari kaum buruh di Indonesia”, namun pilihan mereka aksi juga ketika bicara kesejahteraan”. Meliana, S.H., menuturkan hal tersebut kepada buruhmerdeka.com. Meliana merupakan Ketua Serikat Pekerja Multi Sektor Sumatera Utara yang memiliki anggota di lima kabupaten dan kota.
Tidak salah menggelar aksi di negara ini, namun buruh salah ketika enggan aksi menuntut kesejahteraannya. (yig)
