Mengapa Buruh Harus Ikut Serta Dalam Gerakan Lawan Korupsi ?

Kandis, 4 Maret 2025
Dalam sebuah acara Buka Bersama yang diselenggarakan oleh organisasi Persaudaraan Buruh Riau, terdengar cerita tentang korupsi pertamina. Sembari menunggu waktu berbuka, secara bergantian peserta diskusi menyampaikan pandangan dan kritiknya tentang korupsi tersebut. Namun yang luar biasa dari diskusi tersebut adalah tentang bagaimana para peserta melihat korupsi di usaha tempatnya bekerja.
Mereka adalah buruh perkebunan yang ada di Provinsi Riau, yang selama ini hak nya sering di rampas oleh perusahaan. Bang Baho mengatakan bahwa jam lemburnya sering dipotong oleh perusahaan. “Kerja ku lebih waktu sampai 8 jam ngawani Bos, tapi yang dicatat hanya 4 jam”, keluhnya. Dia bekerja sebagai supir yang mengantar pimpinan perusahaan setiap hari untuk urusan ke instansi pemerintah.
Baca : JAM KERJA, JAM LEMBUR DAN CARA MENGHITUNG BERAPA UPAH LEMBUR | Buruh Merdeka
Namun Econ dengan tidak berniat membantah Bang Baho mengatakan kepadanya tentang penderitaan perusahaan. “Tak kubantah kau Bang, tapi kau perlu tau bahwa banyak pengeluaran perusahaan yang tidak resmi kepada pejabat”, ungkapnya. “Kacau sudah ini, tak dikasi nanti ijin diganggui sampai operasional, jika dikasi terpaksa potong budget lain”. Econ tegaskan fakta tersebut kepada Bang Baho serta peserta buka bersama lainnya.
Econ mengatakan disatu sisi terpaksa memangkas hak buruh karena jika itu tidak dilakukan, maka perusahaan bisa tutup. “Tutup lah dia kalau margin keuntungan yang diharapkan tidak tercapai. Sementara Margin tak bisa dicapai karena banyaknya harus setor uang siluman,” terang Econ. Lanjutnya, “kesitunya uang kita itu kawan-kawan, ke para pejabat tengik itu”, tegasnya kesal.
Dari penjelasan Econ tersebut Ranto berpendapat bahwa jika perusahaan tidak lakukan perampasan hak buruh, perusahaan bisa tutup. “Berarti jika tak disikatnya uang kita, tutup lah dia karena tak pas untung itu ya”, simpul Ranto. Bang Baho dengan gegap gempita mengatakan kesimpulannya bahwa buruh harus ikut memerangi korupsi. “Berarti kita pun harus teriak menuntut penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, kalau tidak bisa tutup tempat kerja kita”. Bang Baho sampaikan hal tersebut sambil mengangguk.
Econ menyampaikan bahwa perubahan drastis hanya bisa dengan adanya tekanan massa yang besar. “Harus tekanan massa besar ini baru bisa ada perubahan, dan kita kelas buruh kasar terbesar jumlahnya dibanding yang lain. Harus gerak kita ini untuk mengajak kawan kita lainnya bersimpul dan rajin diskusi. Biar naik pemahaman dan kesadaran itu, biar jangan upah saja dipikirkan, tapi bisa meningkat dengan turut lawan korupsi”. Econ menutup pendapatnya dengan tepuk tangan dari kawan-kawannya.
Baca Juga : Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN) Instruksikan Aksi Demo | Buruh Merdeka
Jika diperhatikan pada pemberitaan media massa, dari sekian jenis korupsi, sektor perijinan berusaha pun memiliki jumlah yang banyak. Hal ini tentunya akan berdampak kepada buruh ditempat usaha tersebut, yang akan menerima imbasnya. Benar apa yang disampaikan Econ bahwa buruh harus turut dalam gerakan melawan korupsi. Hal ini dikarenakan pada kenyataan nya pengusaha memilih memenuhi biaya siluman yang ada dengan mengurangi hak buruh. (Tya)
