Jika Duduk Caleg Ini Pasti Perjuangkan Buruh & Tani, GARANSI
Pemilih Cerdas, Pilih Yang Sudah Berjuang Untuk Rakyat Jauh Sebelum Kontestasi Berlangsung
Sui Hutauruk
Medan, 26 Juli 2023, buruhmerdeka.com
Federasi Serikat Pekerja Multi Sektor (F.SPMS) Konfederasi SGBN, pada pemilu 2024 mendukung 10 orang aktifis buruh yang merupakan anggotanya. “Kami menggaransi jika mereka bisa duduk, pasti akan berjuang untuk kepentingan rakyat”, kata Meliana. Meliana adalah Ketua Serikat Pekerja Multi Sektor Sumatera Utara, yang merupakan salah satu anggota F.SPMS. “Kami berani beri garansi karena selama ini semuanya berjuang untuk rakyat pada sektor perburuhan”, tegasnya. “Jadi tanpa niat mencaleg saja mereka siap bertengkar habis habisan memperjuangkan buruh, apalagi ketika duduk”, tambahnya.
Berikut ini daftar Caleg Partai Buruh yang didukung oleh Federasi Serikat Pekerja Multi Sektor (F.SPMS) Konfederasi SGBN.
(1) Subagio, S.H.
Dia adalah mantan buruh yang bekerja sebagai supir dan dipecat karena menjadi pengurus SPMS di tempat kerjanya. Setelah dipecat, berbekal kerja sebagai driver ojek online, dia berkuliah dan menuntaskan jenjang Sarjana. Kini dia sudah menyelesaikan proses menuju profesi Advokatnya, tinggal selangkah lagi dia akan menjadi Advokat.
Sejak di pecat hingga saat ini, Subagio, S.H. terus bekerja melakukan pendampingan terhadap perkara perkara buruh dan masyarakat miskin. Tak tanggung, hingga Kabupaten Asahan dirinya terus melakukan pembelaan.
Itu semua dilakukannya dari 7 tahun lalu, tanpa sedikitpun merencanakan akan maju mencadi calon legislatif. Oleh karenanya kami garansi, dia akan menjalankan amanah yang dibebankan ke pundaknya jika nanti terpilih menjadi anggota DPRD Sumatera Utara.
(2) Izhar Kamil Daulay
Dia adalah salah seorang aktifis buruh yang dikenal tegas dan berani. Dirinya siap berdebat dengan siapa saja menyangkut hak hak buruh. Pemuda Kader Muhammadiyah ini, dari kecil didik dengan ilmu agama oleh keluarga dan lingkungan Muhammadiyah.
Kesehariannya selama ini, dirinya banyak melakukan advokasi secara terus menerus bersama Subagio, S.H. . Dirinya pun menjabat sebagai Sekretaris Posko Orange Partai Buruh Sumatera Utara selama ini. Di Exco Kota Medan, dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Buruh.
Kini Izhar Kamil Daulay mempersiapkan diri sebagai caleg untuk DPRD Kota Medan. “Dia adalah ancaman bagi oknum ketenagakerjaan yang mau main mata dengan pengusaha”, kata Meliana.
(3) Elfanta Purba
Dirinya berbeda dengan kader F.SPMS lainnya. Dia ternyata memiliki basic sebagai anak yang tumbuh dikeluarga petani. Pemuda dari dataran tinggi Karo ini, selama kuliah menghabiskan waktu dalam sebuah kelompok diskusi yang bernama Komentar.
Selanjutnya paska meluluskan kesarjanaannya, Elfanta justru memilih menjadi organiser buruh di Kabupaten Serdang Bedagai. Kata Muhammad Arif, sahabatnya di Desa Paya Pinang, Elfanta ini sangat sabar, dan tidak mudah tersinggung. “Dia mau dan bisa menempatkan dirinya ketika berkumpul dengan kami yang tidak pernah sekolah ini”, kata Muhammad Arif.
Setelah itu, dari Serdang Bedagai dia kembali ke “habitat’ awalnya dataran tinggi Karo. Anak Desa Singa ini bergabung dengan kaum tani disana, yang merupakan basic awalnya sejak lahir.
“Komitmennya sejak kuliah hingga kini untuk terus mengadvokasi masyarakat yang berkesusahan telah teruji”, kata Meliana. Kami menggaransinya jika duduk di DPRD Kabupaten Karo.
(4) Rikot Situmorang
Dia adalah mantan ketua serikat pekerja di tempat kerjanya hingga pensiun. Kawan kawannya menyebutnya tahanan politik. Dikatakan tahanan politik, sebab sejak menjadi Ketua Serikat dia di mutasi ke tempat kerja yang dikira tak akan mungkin mendapatkan kader baru.
Ternyata perusahaan salah besar, dirinya justru merekrut Subagio, S.H. yang hingga kini tidak disenangi oleh banyak oknum pejabat ketenagakerjaan. Ketegasannya menentang ketidak benaran prosedur, membuat dia banyak tidak disenangi oknum pejabat.
Suatu ketika perusahaan tempatnya bekerja di gugat dengan banyak gugatan oleh serikatnya. Hal ini membuat HRD perusahaan kesibukan melakukan perlawanan. Suatu ketika pada saat sang HRD hendak pergi ke pengadilan menghadapi gugatan serikat, dia disapa oleh sang HRD. “Rikot, kamu tidak ke pengadilan, kan serikat kamu sibuk menggugat perusahaan”, tanya sang HRD mengejek. Dengan santai Rikot menjawab, “untuk hal kecil begitu saya tidak perlu turun tangan Pak, itu urusan anak baru di serikat kami”. Kini dirinya mempersiapkan diri sebagai caleg untuk DPRD Kota Medan.
(5) Putra S.H.
Badannya memang kecil, tapi sahabat kami ini penuh canda dan sangat ramah. Dia aktif bersama Subagio, S.H. melakukan aktifitas advokasi di Sumatera Utara. Dirinya sering turut bersama Subagio, S.H. , membela buruh buruh yang mengalami masalah.
Tidak pernah tersinggung dan irit waktu ketika bicara dan mengadvokasi buruh. Dirinya juga murah hati, dimana warung nasi orang tuanya yang sering menjadi tempat diskusi buruh, sering tidak perlu dibayar makannya.
“Kami kalau diskusi dan tidak punya uang, sering memilih diskusi di warung Bung Putra, bisa gak bayar”, kata Meliana. Dia begitu tenang, dan tidak tergesa gesa. Rekan rekan kami SPMS Permata Bunda sering berdiskusi dengannya. Dan dia sangat sabar mengajari semua. Kini dirinya mempersiapkan diri sebagai caleg untuk DPRD Kota Medan.
(6) Agus Setiono
Dia adalah Ketua Exco Partai Buruh Batubara. Dia mantan buruh deres perusahaan perkebunan karet di Kabupaten Batubara. Dia di PHK karena menghadiri Tripartit di dinas tenaga kerja Batubara. “Kasian, tidak ada respon maksimal dari dinas ketika diinfokan dia di PHK karena menghadiri undangan dinas” kata Meliana.
Ketika sudah di PHK pun, dia terus saja melakukan advokasi terhadap rekan rekannya di perkebunan karet tersebut. Dia juga turut membangun SPMS di Asahan dan aktif ke Medan untuk agenda diskusi buruh.
Selama ini dia terus berjuang mengadvokasi buruh. Menjadi caleg bukan mimpinya, dan menjadi caleg jelas dorongan teman dan pengurus partai. baginya mencaleg adalah penugasan. Kini dirinya mempersiapkan diri sebagai caleg untuk DPRD Kabupaten Batubara.
(7) Joni Ndraha, S.H.
Mantan Aktifis LMND ini juga menjadi Caleg Partai Buruh untuk pemilu 2024. Selama berkuliah, anggota Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi ini aktif dalam demo demo mahasiswa. Dirinya juga aktif mengkritisi kebijakan pemerintah disektor pendidikan, ketenagakerjaan dan petani.
Di Kabupaten Labuhan Batu dia lama menjadi bagian dari tim advokasi buruh. Banyak buruh yang telah dibantunya hingga selesai. Dirinya juga rendah hati sekalipun dia kini sudah menjadi seorang Advokat. Joni hingga kini masih menangani perkara perkara perburuhan.
Saat ini dia sedang mengadvokasi buruh jasa pengiriman barang yang besar di Indonesia. Dirinya juga sedang mengadvokasi marketing sepeda motor yang upahnya tidak layak. Kini dirinya mempersiapkan diri sebagai caleg untuk DPRD Sumatera Utara.
(8) Marini Efendy
Kawan Marini Efendy ini akrab dipanggil Rini. Dia pernah bekerja disebuah lembaga yang kosern di sektor ketenagakerjaan. Dia menggeluti dunia pengorganisiran cukup lama. Cukup banyak juga buruh yang menerima banyak pengetahuan darinya.
Dia adalah Ketua Exco Partai Buruh Tanjung Balai. Tak tanggung, di Sumatera Utara hanya dia Ketua Exco berjenis kelamin perempuan. Dia mempersiapkan dirinya untuk merebut kursi DPRD Sumatera Utara.
Kami Garansi dia akan berjuang keras dan teriak lantang di DPRD sana jika berhasil duduk sebagai anggota DPRD Sumatera Utara.
(9) Sawal
Bung Sawal ini adalah buruh antar negara. Mengarungi lautan adalah tugasnya dari perusahaannya. Menjaga dan memastikan kapal sehat dan dapat berjalan dengan baik adalah keahliannya. Untuk itu dia di dapuk sebagai ABK.
Sudah sampai ke luar negeri sana dia berkunjung. Dan kesimpulan dia, buruh Indonesia sangat tidak sejahtera dibandingkan dengan buruh di negara lain.
“Saya maju untuk memperjuangkan rekan rekan saya sesama ABK yang mengalami banyak pengangkangan hak ketenagakerjaan”. Tambah Sawal, “Saya siap didepan untuk memperjuangkan hak kesejahteraan buruh”. “Sebab saya juga buruh, buruh yang bekerja didalam kapal untuk mengarungi lautan”, tutupnya.
(10) Ridho Pratama Sibarani S.P.
Dirinya saat ini bekerja di sebuah pabrik kelapa sawit di Asahan. Dirinya terkenal sebagai provokator ditempat kerja. banyak buruh yang akhirnya berani melawan dan menuntut hak di tempat kerjanya karena pendidikan yang dibuatnya.
Saat ini setiap hari dia melakukan sosialisasi tentang kepesertaan BPJS bukan penerima upah. Dia banyak bersahabat dengan nelayan tradisional di Asahan. Dia juga getol mendorong para nelayan berorganisasi.
Sebagai buruh dia masih bisa merasakan bagaimana buruh direndahkan ditempat kerja. Dia masih terus merasakan bagaimana sepelenya perusahaan terhadap buruh.
Dia akan maju merebut satu kursi di DPRD Asahan dari Kecamatan Simpang Ampat Asahan, dan akan memperjuangkan hak buruh dari sana. “Kami Garansi”, tutup Meliana. (Novie)