Dari Jumlahnya Saat Demo 29-08-05, Harusnya Driver Ojol Kuat
Langkat, 30 Agustus 2025
“Wau, luar biasa jumlah massa aksi dari Driver Ojol saaat demo 29 Agustus 2025 di Jakarta”, tutur Hendra. Lanjutnya, “Sungguh tidak disangka jumlah itu, apalagi solidaritas yang ditunjukkan saat Affan Kurniawan terlindas”. Hendra Susanto SH menyampaikan pandangannya terkait aksi para Driver Ojol. Dia (Hendra) adalah mantan buruh perkebunan karet dan juga mantan Driver Ojol di Binjai dan Stabat. “Tapi saya bukan Noel ya, jangan salah orang”, tuturnya bercanda kepada Jurnalis buruhmerdeka.com.
Baca : Demo Jakarta Semakin Marak Setelah Pemakaman Affan Kurniawan
Dia adalah Advokat pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum & Pembela Hak Asasi Manusia Indonesia Bonum Communae. LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae ini selama ini fokus melakukan penelitian terkait tentang kesejahteraan para Driver Ojol. “Kami pernah launcing usul agar Driver Ojol sejahtera dengan mendorong mereka sebagai pemilik aplikator”, tutur Hendra. Lanjutnya, “Namun sampai sekarang belum dilihat sebagai langkah bagi Driver Ojol untuk keluar dari masalah potongan ongkos”.
Baca Juga : LBH & PHAM Bonum Communae Dorong Driver Ojol Miliki Aplikasi
Selama ini memang aksi-aksi Driver Ojol yang sering terdengar adalah terkait dengan potongan ongkos penumpang. “Kalau itu, DPR-RI pun ikut bicara, media televisi pun berkali-kali menggelar dialogh tentang potongan-potongan itu”, terang Hendra. “Namun aksi para Driver Ojol tidak pernah sebesar aksi menolak peningkatan tunjangan DPR-RI sejak 25 Agustus 2025 lalu”, tambahnya.
Sejak 25 Agustus 2025 di Jakarta, dari sekian banyaknya massa aksi yang ada, salah satu diantaranya adalah Driver Ojol. Mereka turut menentang kebijakan yang menaikkan kesejahteraan anggota DPR-RI bersama demonstran lainnya seperti mahasiswa. Namun naas bagi mereka, salah satu rekannya harus tewas dalam aksi tersebut pada tanggal 29 Agustus 2025. Dia adalah Affan Kurniawan yang harus meninggal karena tertabrak Mobil Trantis milik Brimob.
Dari pantauan Hendra, aksi Driver Ojol tanggal 30 Agustus 2025 adalah aksi Driver Ojol yang terbesar sejak adanya Ojol. “Apapun alasan aksi kemaren, mudah-mudahan jadi pembelajaran bagi para Driver Ojol jika hendak menuntut hak mereka”, ujar Hendra. Lanjutnya, “ya harus beginilah jumlah massa baru bisa aspirasinya dipertimbangkan sampai pada level Presiden, jadi harus terus begini kalau sedang nuntut hak”.
Menurut Hendra Driver Ojol jangan lagi berfikir aksi aksi dengan jumlah sedikit akan menemui keberhasilan. “Tak ada itu, tak ada, kan kita lihat bagaimana model wakil rakyat kita, sudahlah, jangan lagi aksi dengan massa yang kecil”, sarannya. “Dari jumlah massa aksi ini, jelas Para Driver Ojol berpotensi besar memiliki keberhasilan besar jika menyampaikan aspirasi”, tegasnya.
Baca Juga : Belajar Kekompakan Dari Driver Ojol Yang Mendemo Mako Brimob
Dia (Hendra) juga menambahkan bahwa solidaritas yang diperlihatkan para Driver Ojol patut jadi contoh bagi gerakan buruh. “Komunitas Driver Ojol umurnya tidak lama kok, namun solidaritasnya melebihi serikat buruh, jadi harus dicontoh”, tambahnya. “Sederhananya, jika aspirasi kita benar aspirasi orang banyak, tunjukin massa yang banyak dalam penyampaikan aspirasi itu”, tutup Hendra. (yig)




