San, “Dari Aksi Semalam Saya Yakin Kami Bisa Punya Aplikasi”
Medan, 1 September 2025
Setelah meninggalnya Affan Kurniawan, berbagai daerah diluar Jakarta juga turut melakukan aksi solidaritas. Tercatat, kota lain juga turut menggelar aksi adalah Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, dan Surabaya. Diluar pulau Jawa ada Bali, Makasar, Palangkaraya, Buol dan juga ada Medan. “Kalau Medan memang banyak komunitas Driver Ojol, sampai ke kota dan kabupaten sekitarnya”, terang Hendra.
Baca : Driver Ojol Tewas Pada Demo Tolak Kenaikan Tunjangan DPR RI
Dia sampaikan aksi aksi Driver Ojol sering terjadi di Kota Medan dan sekitarnya, sehingga tak aneh jika solidaritas langsung mucul di Medan. “Buat Palestina saja Driver Ojol disini juga aksi lo, lumayan sering apalagi bicara aksi tentang pemotongan tarif”, infonya. Menurut Hendra aksi di Medan pada tanggal 29 cukup marak, dan berkolaborasi dengan mahasiswa. “Marak dan ramai donk pastinya, kita lebih punya perasaan senasib sepertinya dibanding organ buruh lainnya”, terangnya.
Dari pantauan Hendra, solidaritas yang diperlihatkan oleh Driver Ojol dalam aksi beberapa hari belakangan adalah modal naik kelas. “Sudah bisa naik kelas jadi pengusaha ini, sebab kebutuhannya hanya jumlah massa yang banyak dan solid”, terangnya. Hendra yang juga Driver Ojol ini, juga merupakan salah satu Advokat di LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae. “Saya masih penugasan dari kantor untuk tetap menjadi Driver Ojol agar dekat dengan teman teman Driver Ojol”, ungkapnya.
Baca Juga: Dari Jumlahnya Saat Demo 29-08-05, Harusnya Driver Ojol Kuat
Lembaga tempat Hendra berkeanggotaan telah melakukan penelitian disaat para Driver Ojol dari tahun lalu menuntut pemotongan tarif. “Kami sudah analisa dan survey, dan kami melihat peluang Driver Ojol menjadi pemilik Aplikator sangat besar”, terangnya. Lanjutnya, “Dan aksi beberapa hari ini telah membuktikan analisa kami benar dalam hal Driver Ojol dapat menjadi pemilik aplikasi”.
Hendra menerangkan bahwa pembuatan aplikasi yang maksimal kualitasnya tidak mahal. “Kalau pemula bisa dimulai dari biaya puluhan juta, dan jika berhasil dikembangkan bisa ditingkatkan lagi kualitasnya”, terang Hendra. “Melihat jumlah Driver Ojol yang banyak, kita pasti mampu bangun yang besar hingga biaya ratusan juta”, sambung nya. “Yang awal itu ikatannya, itu dulu, dan bentuknya setidaknya Koperasi sebagai ikatan bagi para Driver Ojol”, infonya.
Baca Juga : Jasa Pembuatan Aplikasi Ojek Online – PT. Cycent Inovasi Kaizen
Menurut Hendra Koperasi harus dibentuk terlebih dahulu, dan para Driver Ojol tersebut sebagai anggota dari Koperasi itu. Selanjutnya jika jumlah anggota bisa mencapai 200 Driver, maka dengan iuran wajib lima ratus ribu sudah bisa bangun aplikator bagus. “Dengan seratus juta sudah lumayan aplikasinya, tinggal mengkampanyekan ke masyarakat untuk pilih aplikasi milik Driver. Itu harusnya bisa jadi tugas pemerintah lah membantu mengkampanyekan usaha UMKM ini. “Lagian ini solusi kok daripada ribut-ribut terus antara Driver Ojol dengan aplikator”, tutup Hendra.
Jika dilihat selama ini sudah berkali-kali terjadi aksi Driver Ojol menuntut hak-hak nya kepada wakil rakyat dan pemerintah. Tiap tahun pasti ada tuntutan tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan, selain itu juga ada tuntutan potongan tarif. Masalah ini semua sepertinya harus dicoba penyelesaiannya lewat mendorong berdirinya aplikator milik Driver Ojol. Yang jika ini terjadi, potongan yang ada bisa diatur dan keuntungan yang ada jadi milik bersama selaku sesama anggota koperasi. (yig)




