Simak Pernyataan Anis Saat Debat Putaran Ketiga Minggu lalu. Datanya Valid atau Tidak Ya??..

0 23

buruhmerdeka.com – Pada saat Debat Putaran ke-3 minggu lalu, Capres Nomor urut 1 Anes Baswedan Bilang bahwa Separuh dari anggota tentara nasional indonesia nggak punya rumah, tentara kita sseparuhnya tidak punya rumah dinas, sementara mentrinya punya lebih dari tiga ratus empat puluh ribu hektar tanah di republik ini ” kata Anis.

Mirisnya pernyataan itu nggak di dukung data yang valid, Kepala Biro Humas Kementrian Pertahanan Edwir Adrian Sumatra langsung meluruskan pernyataan itu senin lalu. Beliau bilang rumah TNI itu cuman diperuntukkan buat mereka yang sudah berkeluarga, sedangkan mereka yang masih belum berkeluarga atau bujangan, merka justru sudah diberikan fasilitas tempat tinggal di Mess atau Barack.

Selain itu data kebutuhan rumah dinas prajurit TNI itu bersifat sangat dinamis, ini di pengaruhi sama kondisi mereka yang memasuki masa pensiun atau baru saja menikah.

Nah, menurut data saat ini rumah yang belum terealisasikan adalah seratus ribu unit dari total tiga ratus lima puluh ribu unit. Kalau diperesentasekan ini setara dengan dua puluh delapan persen dari kebutuhan ruamh para anggota TNI. Ini jelas banget ya, berbeda sma pernyataan Pak Anis yang bilang kalau separuh atau lima puluh persen tentara indonesia tidak memiliki rumah. saangat tidak masuk akal bukan.

Dalam pernyataan yang sama, dia juga bandingin sama ratusan ribu hektar tanah yang di miliki oleh Capres nomor urut dua yaitu Pak Prabowo Subianto, dan lagi lagi ini juga tidak valid datanya, hal ini bisa kita lihat langsung dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) dari komisi pemberantasan korupsi atau KPK, menurut LHKPN “total kepemilikan tanah Pak Prabowo di Indonesia hanya mencapai delapan puluh satu ribu enam ratus sekian meter persegi atau setara dengan 8,7 hektar. Jauh banget dari angka yang disebutin sama Pak Anis.

Jadi jelas ya, apa yang di sampaikan anis soal prabowo dalam depat capres ketiga ini lagi-lagi cuman pernyataan yang nggak di dukum data yang valid.

Semoga kita nggak terkecoh dalam memilih calon Presidan yang pintar mengolah kata tapi jeblok soal memvalidasi data yang benar. Yuk jsdi Pemilih Yang cerdas….