PERSIAPAN MENUJU TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1445 HIJRIYAH.

Hari Istimewa Umat Islam

“PERSIAPAN MENUJU TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1445 HIJRIYAH”.

Halo Sobat Gemer, -persiapan menuju Tahun Baru Islam?, ya, tentunya dari kalian sudah mulai mempersiapkan diri  untuk menyambut tahun baru islam bukan!…

Pembahasan yang menarik hari ini adalah persiapan menuju tahun baru islam. Berbagai persiapan penyambutan untuk semangat hijrah telah dilakukan oleh berbagai pihak, agar momentum tahun baru tersebut tidak berlalu tanpa pemaknaan yang berarti.

Namun, lebih dari sekedar kemeriahan agenda kegiatan yang dipersiapkan untuk menyambut hijriah, secara lebih spesifik, kita sebagai seorang Muslim seharusnya juga memiliki kesiapan menyambut momentum berharga tersebut sebagai media perubahan.

Layaknya seperti sebuah perusahaan yang tiap akhir tahun senantiasa melakukan rekapitulasi dan evaluasi, begitu pula semestinya setiap Muslim menjelang pergantian tahun. Selain sebagai media evaluasi, juga sebagai sarana untuk bagaimana merancang tahun depan menjadi lebih baik, lebih sholeh dan tentunya lebih takwa.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim menyambut pergantian tahun Hijriah ini dengan penuh kesungguhan untuk benar-benar mengagendakan dan mewujudkan suatu perubahan. Perubahan seperti apa? sudag tentu perubahan yang terkandung dari makna hijrah itu sendiri sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah.

Tahun baru Hijriyah adalah sistem penanggalan Islam yang didasarkan pada peristiwa hijrah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Peristiwa tersebut menjadi akhir dari peradaban Islam menuju puncak kejayaan.

Mereka yang berhijrah kala itu adalah Muslim yang tidak lagi memiliki tujuan apa-apa selain daripada rahmat Allah Ta’ala.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 218).

Pada ayat yang lain Allah tegaskan bahwa orang yang berhijrah itulah orang yang terbukti benar keimanannya.

وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ آوَواْ وَّنَصَرُواْ أُولَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقّاً لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal [8]: 74).

Maka dari itu, mereka yang berhijrah di jalan Allah adalah orang yang tinggi derajatnya dan termasuk orang yang mendapat kemenangan besar.

الَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللّهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. At-Taubah [9]: 20).

Menafsirkan ayat tentang hijrah pada QS. 9: 20 Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an mengatakan bahwa, Sesungguhnya tidak ada wujud hakiki (dari keimanan seorang Muslim) hanya semata-mata memeluk akidah, dan bukan pula dengan semata-mata melaksanakan ibadah-ibadah ritual.

Dengan demikian, dapat si tafsirkan bahwa Hijrah merupakan suatu perpindahan dari jahiliyah menuju Islamiyah dalam satu gerakan yang rapi, sistemik dan keseluruhan, baik dalam konteks pribadi maupun sosia.

Momentum hijrah tahun ini hendaknya benar-benar kita maknai sebagai media perubahan diri yang maksimal dalam penyempurnaan iman dan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Sebab, jika tidak, bisa jadi kita merasa biasa saja dalam hidup ini. Seolah telah menjadi baik, padahal belum. 

Menurut Ibn Katsir, setiap manusia dikelilingi empat malaikat, empat di siang hari dan empat di malam hari yang bertugas mengawasi setiap manusia secara bergiliran, dua sebagai penjaga dan lainnya sebagai pencatat amal perbuatannya.

Mungkin selama ini kita lupa tentan hal ini, maka di momentum hijrah ini kita harus benar-benar atur diri kita untuk sebisa mungkin melakukan amalan sholeh seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesungguhnya, akan bagaimana kita ke depan sangat ditentukan oleh bagaimana kita hari ini.

Artinya, semakin baik kita dalam keseharian, itu berarti Malaikat tidak menghadap Allah kecuali melaporkan kebaikan, insya Allah kebaikan di masa depan itu pasti menjadi kenyataan. Karena setiap kebaikan berbalas kebaikan (QS. 55: 60) dan setiap kebaikan yang kita lakukan kembali pada kita sendiri (QS. 17: 7).

Mulailah dengan membuat serta melakukan agenda perubahan dengan semangat Hijrah, tentu bukan suatu yang mustahil untuk kita lakukan, Sebab, Allah tidak akan pernah merubah suatu kaum (termasuk pribadi kita) jika kita sendiri tidak mau merubahnya (QS. 13: 11).

Semoga di Tahun Baru Islam 1445 Hijriah ini kita mendapat keberkahan hidup dari Allah Swt. 

by : rarae.

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button