Pentingnya Dukung Istri Saat Masa Kehamilan Hingga Lahiran
Pentingnya Dukung Istri Saat Masa Kehamilan Hingga Lahiran
Psikolog klinis Kasandra Putranto mengungkapkan kehamilan dan menyusui adalah faktor alamiah yang dialami perempuan. Ketika ada proses mulai dari kehamilan, melahirkan, hingga pasca-melahirkan, dikatakannya, tentu sudah pasti ada perubahan fisik dan mental.
“Diiringi dengan adanya mood swing karena badan berubah, ada hormon yang berubah. Apalagi ditambah dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses kehamilan, melahirkan, dan pasca-melahirkan,” kata Kasandara dalam acara Philips AVENT “Parent Your Way Confidently: Embracing Every Motherhood Journey” di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023.
Kasandra mengungkapkan bahwa dalam proses alamiah itu diharapkan dukungan yang cukup untuk ibu, termasuk dari suami. Hal tersebut dikarenakan dalam tubuh seorang ibu lahir kehidupan baru yang akan menjadi masa depan bangsa.
“Proses kehamilan didukung tidak hanya oleh sang ibu yang membawa bayinya, tapi suami sebagai pasangan dan keluarga,” lanjutnya.
Saat hamil, ibu mengalami banyak perubahan terutama dengan bertambahnya berat badan dan bayi yang dikandungnya. “Itu artinya beban, beban tersebut bertambahnya waktu sampai sembilan bulan, dibawa terus beban ini, harus dibantu supaya ibu bisa lebih ringan dalam menghadapi kehamilannya,” terangnya,
Kasandra menyebut, “Pasangan sangat erat kaitannya dan perannya untuk bisa membuat beban ibu menjadi lebih ringan. Ketika suami bisa membantu, lihat ada promosi di lingkungan media sosial bahwa pria sekarang sudah punya kesadaran yang lebih tinggi untuk ikut terlibat di dalam proses kehamilan”.
Cara Suami Dukung Istri
“Yang hamil bukan hanya istri, tapi suami juga ikut, artinya ditanya mau makan apa, dibantu suapin, beli bantal khusus, disiapkan selimutnya, dan sebagainya. Jadi, pria sekarang jauh mau ikut campur untuk proses kehamilan,” tambahnya.
Namun sayangnya, tidak semua suami dibekali oleh edukasi dan kesadaran yang mengenai peran penting mendukung istri melalui proses kehamilan hingga usai melahirkan. Terkait hal ini, Kasandra menyampaikan tanggapannya.
“Kita berharap bahwa edukasi bisa semakin luas dan semakin banyak ayah yang bisa tergerak,” terangnya.
Ia menjelaskan di karya seperti film dan drama saat ini juga menjelaskan, mendorong, hingga menggugah motivasi para pria di Indonesia untuk bisa menjadi sesuai harapan dan jadi ayah idola. “Caranya, siap,” kata Kasandra.
“Persiapan, ketika seorang perempuan siap untuk menikah, hamil melahirkan dan punya anak, kalau dia siap dia akan lebih stabil emosinya berhadapan dengan pasangan yang tingkat kesulitannya mulai dari rendah sampai suami idola atau perlu dipersuasi itu perlu strategi,” katanya.
Samakan Persepsi
Selain dari suami, penting pula dukungan dari ibu, baik dari ibu kandung dan mertua. “Kita lihat fenomena dari netizen justru yang menambah berat kehidupan para ibu muda,” kata Kasandra.
Ia menjelaskan, “Beban-beban itu menjadi bertambah karena terutama kecemasan, ketika para ibu punya kecemasan yang semakin memengaruhi kondisi psikologis para ibu yang sedang mengandung, baru melahirkan dan setelah melahirkan.”
Lantas, bagaimana cara untuk tidak terpengaruh ungkapan warganet, tetap percaya diri, dan tidak insecure ketika menjalani proses kehamilan, melahirkan, dan pasca-melahirkan? Kasandra menerangkan kembli bahwa kuncinya adalah siap dengan kehamilan.
“Juga meliputi masalah fisik, tubuh, kondisi psikologis, mentak, pengetahuannya selama siap ini tadi, apapun yang disampaikan masyarakat terkecil dan terluas, tidak terganggu,” katanya.