Patut Demo Mahasiswa Jarang, Rupanya Jika Demo Bisa Kena DO
Medan, 12 Desember 2023, buruhmerdeka.com
Beberapa hari ini kaum pergerakan pro demokrasi di Sumatera Utara dikejutkan dengan berita tentang mahasiswa Unika St Thomas. Jurnalis buruhmerdeka.com pada pada 11 Desember 2023 berhasil mewawancarai mahasiswa yang nongkrong di samping toko beras. Toko beras ini pas disamping jalan masuk menuju Kampus Unika St. Thomas.
Dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri, Jurnalis buruhmerdeka.com menyampaikan niat untuk mewawancara. “Nanti Intel ngaku wartawan, jelas ajalah Bang”, kata salah satu mahasiswa ditempat itu. Guna meyakinkan mahasiswa tersebut, Jurnalis berakanmerdeka.com memperlihatkan KTP dan menunjukkan identitas pekerjaan yang disebut wiraswasta.
Sepertinya memang malam itu sedikit beda dengan malam malam lainnya. Terasa ketegangan diwajah para mahasiswa ketika Jurnalis buruhmerdeka.com menyapa. ‘Silahkan lihat di google media kami Bang, biar lihat mayoritas berita kami memang terkait perjuangan rakyat”, tutur Jurnalis buruhmerdeka.com. “Maklumlah Bang, masa begini memang agak saling curiga semua ini Bang, bukan cuma curiga intel, tapi juga utusan kampus”. Hal ini disampaikan mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Dari wawancara tersebut diperoleh informasi tentang adanya kebijakan kampus terhadap status perkuliahan beberapa mahasiswa. “Abang cek di google aja nama namanya Bang, biar jelas, disitu ada daftar nama yang disampaikan pihak kampus kok”, tutur Gurning.
Diketahui dari wawancvara tersebut, karena Keberatan 6 Rekannya Di-DO, Mahasiswa Unika Gelar Aksi Teatrikal di LLDikti. Hal tersebut dilakukan guna mewarnai dan membahasakan dalam bentuk lain isi dan tujuan aksi mahasiswa tersebut.
Kebijakan DO tersebut diterbitkan kampus karena demonstrasi berulang kali yang dilakukan mahasiswa tersebut. “Kami ini sudah ngobrol dengan senior yang sudah tamat khususnya Aktifis 1998 Bang, bahwa kampus ini sangat demokrasi dulu”, ungkap Sembiring.
Baca : Mahasiswa Unika Santo Thomas Medan Unjuk Rasa Gegara Diskorsing dan Kena DO dari Kampus – Katolikku
Berbicara tentang demokrasi, pada masa 1998 kampus Unika dikenal sebagai salah satu kampus yang mahasiswanya turut aksi dalam menolak orde baru. Gedung DPRD Sumatera Utara berkali kali didemo mahasiswa Unika dengan tuntutan cabut Dwifungsi Abri dan lengserkan Soeharto.
Diseberang Kampus Unika St Thomas, Jurnalis buruhmerdeka.com bertemu dengan Tarigan mantan mahasiswa Unika Dt. Thomas. Dia sedang nongkrong bersama keluarganya sehabis berbelanja di salah satu gerai perbelanjaan yang ada disitu. “Abang wartawan ya ?” sapanya kepada Jurnalis buruhmerdeka.com yang sedang membuat tulisan. Sambil menyalamnya, Jurnalis buruhmerdeka.com menyalam dan balik menyapa. “Hai Bang, ya, saya Jurnalis buruhmerdeka.com”, sambil menjabat tangannya.
Mantan mahasiswa tersebut selanjutnya bertanya tentang apa sedang diliput Jurnalis buruhmerdeka.com di tempat itu. Karena mendengar tentang hasil wawancara yang didapat Jurnalis buruhmerdeka.com tersebut, mantan mahasiswa tersebut menghela nafas. “Abang tau, dulu tepat digerbang masuk ini semua tentara, truk truk tentara mengarah kedalam”, tuturnya.
Mendengar ceritanya wawancara dilakukan kepadanya dengan terlebih dahulu meminta ijin untuk mencatat. “Aku catat ya Bang, buat berita media kami”, pinta Jurnalis buruhmerdeka.com. “Catat saja, tuliskan cerita tahun 98 itu, biar ingat sebegitu demokratiasnya dulu kampus terhadap kami”, tuturnya.
Lanjutnya, “saya dulu diruangan nunggu dosen sama kawan kawan perempuan ketika jadwal kuliah, dan dosen bilang apa yang mau dikejar kalau negara korup begini”. Kenang mantan mahasiswa tersebut. “Abang tau, dosen dulu ikut demonstrasi, ikut berpendapat, ya macam dosen dosen di TV itulah saat ini, terus memberi pandangan terkait negara”. Bang Rukun menunjukkan Androidnya yang memutar acara televisi tentang debat beberapa tokoh yang berprofesi dosen.
Dia menambahkan bahwa dirinya bertanya tanya belasan tahun ini tentang kondisi kampusnya tersebut. Dia mengatakan bingung mengapa mahasiswa nya seperti tidak kritis lagi. Banyak masalah di negara ini termasuk Sumatera Utara, namun dia bingung kenapa mahasiswa Unika tidak bicara seperti dulu.
Baca Juga : Mahasiswa Unika Medan Tutup Jalan, Buntut Pemecatan 6 Rekannya Halaman all – Kompas.com
Dia menutup wawancara itu dengan mengatakan, ” patut demo mahasiswa jarang, rupanya jika demo bisa kena DO”. Dia menjabat Jurnalis buruhmerdeka.com. Selanjutnya dia berlalu dan terlihat berhenti sejenak untuk melihat kearah kampus Unika St. Thomas. Dari wawancara dengannya, patut disimpulkan mantan mahasiswa tersebut adalah kaum pergerakan 98 dahulu. Sepertinya dia juga memperhatikan permasalahan negara dan Sumatera Utara, yang mana dia terlihat turut juga memperhatikan gerak mahasiswa saat ini. (Bona)