Uncategorized

Mr Fran Bentley: “Naturalisasi Bukti Sistem Pembinaan Buruk”

Medan, 9 April 2024

Kemenangan Indonesia atas Vietnam sebanyak dua kali berturut-turut, merupakan kebanggaan bagi Rakyat Indonesia. Pasalnya, kemenangan tersebut terjadi dalam perjalanan Indonesia menapaki rute menuju piala dunia.

Baca : Tim Indonesia Kalahkan Tim Vietnam 1 : 0 Di Piala Asia 2024 (buruhmerdeka.com)

Menjadi peserta piala dunia adalah mimpi setiap negara manapun. Hal ini dikarenakan piala dunia merupakan kasta tertinggi dalam urusan persepakbolaan di dunia ini. 

Namun untuk menjadi peserta piala dunia bukan hal yang mudah. Tiap negara harus melewati beberapa kali sleksi. Hal ini dilakukan berdasarkan zona wilayah bagi tiap-tiap negara.

Cukup banyak yang dilakukan oleh tiap negara untuk dapat tampil pada perhelatan kasta tertinggi sepak bola dunia ini. Salah satu diantaranya adalah merekrut pelatih asing untuk meramu kekuatan sepakbola yang ada di negara yang merekrutnya.

Berbagai jenis pembinaan pun dilakukan tiap negara untuk dapat menjadi peserta piala dunia, salah satunya adalah memperbanyak liga. Liga yang didalamnya diikuti oleh pemain asing, diharapkan mampu menambah kemampuan pesepakbola dalam negeri. Hal ini karena, keberadaan pemain asing dengan gaya berbeda, diharapkan merangsang perkembangan atlit dalam negeri.

Baca Juga : mengapa sepakbola nasional kita belum bisa berprestasi di dunia internasional? – Brainly.co.id

Selain itu untuk meningkatkan kelas suatu negara dalam dunia persepakbolaan, salah satu cara yang dilakukan adalah Naturalisasi. Cara tersebut dilakukan dengan memberi status kewarganegaraan bagi pesepakbola asing. Setelah itu, pesepakbola tersebut sudah dapat memperkuat negara barunya tersebut.

Baca Juga : Indra : “Naturalisasi Pemain Bola Baik Untuk Kemajuan Atlit” (buruhmerdeka.com)

Berbagai alasan diberikan untuk membuat proses naturalisasi menjadi lebih lembut. Salah satu alasan yang digunakan adalah keberadaan Darah Indonesia di tubuh pesepakbola tersebut. Hal iini pada umumnya akan membuat warganegara yang merekrut akan lebih merasa pesepakbola tersebut saudaranya.

Namun disisi lain, naturalisasi juga bukti gagalnya pembinaan selama ini sehingga butuh pesepakbola asing untuk memperkuat suatu negara. “Saya melihat dari segi pembinaan, dimana jika pembinaan berhasil, tidak mungkin ada naturalisasi”, tutur Fran. Tambahnya, “lihat Brazil, mana ada cerita naturalisasi, yang ada cerita pembinaan terus”.

Baca Juga : Legenda Timnas: Naturalisasi Bukti Buruknya Pembinaan Sepak Bola Usia Muda (beritasatu.com)

Fran adalah salah satu penggemar sepak bola yang selalu menyaksikan liga-liga sepakbola didunia. Dia mengatakan piala dunia mimpi tiap negara, namun lebih maknyos jika pemainnya dari negara itu sendiri. “Kalau peserta piala dunia semua pesepakbolanya dari warganegara asli negara peserta, pasti lebih maknyos”, ungkap Fran. Lanjutnya, “disitu akan terlihat bagaimana kelas pembinaan tiap-tiap negara”. Tambahnya, “jika hasilnya buruk, evaluasilah sistem pembinaannya, bukan malah nyari pemain luar”. 

Akhirnya Fran menyarankan agar Indonesia lebih memperkuat sistem pembinaan terhadap atlitnya. “Saya yakin masalah kita ada di sistem pembinaan sehingga saat ini merasa tidak kuat dengan atlit sendiri”. “Jadi baiknya fokus di sistem pembinaan, singkirkan hal yang menghalangi pembinaan tersebut satu persatu”, tutupnya.

Saat ini Indonesia sedang memproses 2 pesepakbola asing untuk menjadi warganegara Indonesia. Mereka adalah Calvin Verdonk dan Jens Raven. Keduanya adalah warga negara Belanda saat ini. Calvin Verdonk saat ini bermain di club NEC Nijmege. Sedangkan Jens Ravenbermain di FC Dordercht. (yig)

FRAN
FRAN
What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button