Model Majalah Dewasa RI Hidup Susah di Masa Tua
Model Majalah Dewasa RI Hidup Susah di Masa Tua
buruhmerdeka.com- Kehidupan di dunia hiburan memang cukup keras, walaupun penghasilan besar mudah diraup, popularitas akan ada masanya, ketika semuanya pudar maka penghasilan pun bisa hilang seketika. Bukan rahasia lagi bahwa hal itu bisa berdampak buruk pada masa tua kita.
Adalah Dyah Aristi Kusuma Putri (50), namanya langsung viral di media belakangan ini lantaran tinggal di rumah tua yang bobrok tanpa aliran listrik dan air. Perempuan yang akrab disapa Putri itu mengaku pernah menempuh pendidikan tingkat S1 dan S2 di salah satu universitas swasta di Jakarta, bekerja sebagai model majalah dewasa, dan tinggal di Amerika Serikat serta Jepang.
“Saya pertama (jadi) model majalah. Pertama itu model majalah baju renang, dulu ada namanya majalah swimming, terus di Indonesia ada namanya majalah popular, ada juga popularity, ada lagi majalah fesyen,” ungkap Putri, seperti dikutip detik.
Profesi model ini dilakoninya saat masih kuliah. Di malam harinya usai kuliah, Putri bekerja di sebuah restoran sebagai waitress.
Saat pindah ke Negeri Paman Sam, dia berniat melanjutkan kuliahnya. Setelah dirinya sempat bermukim di Hokaido, Jepang, dia pun kembali ke Tanah Air pada 2016 dan menempati rumah tua yang terletak di Jakarta Utara. Pada awalnya kondisi rumah itu masih layak huni, namun perlahan mulai rusak dan memprihatinkan.
Bagian belakang rumah Putri sudah tidak lagi memiliki atap. Bagian belakang itu hanya berisikan puing-puing tembok dan pecahan genteng. Masuk lebih dalam terlihat sebuah ruang kecil berisi satu dipan kayu yang dialasi tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak dan satu lemari kayu.
Konon kabarnya, rumah tersebut adalah milik keluarga angkatnya yang sudah ditempati Putri saat Putri masih kecil. Putri sendiri tidak pernah bercerita secara rinci seputar keluarga kandungnya, dia hanya mengatakan kalau dirinya lahir di Eropa dan akhirnya dikirim ke Indonesia untuk tinggal bersama orangtua angkatnya tahun 1979.
Detik memberitakan pula bahwa selama ini Putri hidup lewat uluran tangan warga sekitarnya. Tidak disebutkan pula secara rinci tentang masalah utama yang membuat perempuan paruh baya ini hidup susah di masa tua seperti sekarang ini, namun dari kehidupan Putri kita tentu bisa belajar banyak hal seperti.
Hidup terlantar bisa jadi ancaman masa tua
Adapun hal yang bisa membuat seorang lansia menjadi terlantar bisa disebabkan dari berbagai faktor, bisa saja karena faktor ekonomi atau faktor keluarga.
Ketika hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi, maka sejatinya itu semua bisa dimitigasi jauh-jauh hari dengan menciptakan keamanan finansial yang baik.
Saat kita masih berada di usia produktif, sudah sepantasnya bagi kita untuk bisa mengelola pemasukan dengan baik dengan menjaga kesehatan arus kas keuangan pribadi, memiliki dana darurat, memiliki proteksi keuangan lainnya, serta mengelola utang bila ada.
Setelah keamanan finansial terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah investasi demi kehidupan di masa depan yang lebih baik.
Hidup terlantar di masa tua seharusnya menjadi hal yang harus dihindari sebisa mungkin, karena hal ini bukan hanya bisa merugikan diri sendiri melainkan juga membebani orang yang hidup di sekitar kita. dikutip dari CNBC