Mesjid Azizi, Mesjid Bersejarah Kesultanan Negeri Langkat

Wisata Religi, Ramadhan 2024
Tanjung Pura, 14 Maret 2024
Sebentar lagi akan ada mudik besar-besaran masyarakat yang merayakan lebaran. Diantaranya adalah masyarakat yang bekerja dari daerah Berandan, Pangkalan Susu arah ke Aceh. Begitupun sebaliknya, masyarakat asli Kota Medan yang bekerja di Aceh akan kembali ke Kota Medan.
Dalam perjalanan itu, pastinya akan melewati Kota Tanjung Pura. Mungkin disana akan ada kebutuhan sholat ketika sudah jam nya. Para pemudik dapat singgah di masjid kebanggaan kota Tanjung Pura. Masjid itu adalah masjid Azizi.
Masjid ini adalah masjid yang dibangun sejak masa Kesultanan Negeri Langkat. Masjid ini dahulunya tempat para pejabat kesultanan menunaikan ibadah sholat. Banyak sejarah yang tersimpan disana, termasuk sejarah Kesultanan Negeri Langkat.
Baca : Berkunjung ke Masjid Azizi di Tanjung Pura, Warisan Sejarah Kesultanan Langkat (merdeka.com)
Lokasinya cukup nyaman dan tenang. Tidak bising sekalipun berada di pinggir jalan. Keberadaan Tol membuatnya semakin tenang sebab yang menuju kota setelah Tanjung Pura akan memilih melalui Tol. Hal ini menambah ketenangan saat beribadah di Masjid tersebut tentunya.
Selain itu, keramahan masyarakat khas melayu juga salah satu penyebab ketenangan beribadah disana. Dimana daerah ini memang merupakan daerah yang merupakan tempat peradaban dari suku melayu Langkat.
Masjid Azizi merupakan rumah ibadah yang menjadi simbol abadi perekat berbagai suku, ras, dan budaya. Bangunan berarsitektur Melayu-Islam ini adalah peninggalan Kesultanan Langkat di Tanjung Pura, Sumatra Utara.
Baca Juga : Melihat Toleransi Dari Perayaan Waisak Di Kabupaten Langkat (buruhmerdeka.com)
Masjid Azizi dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Aziz Abdul Djalil Rahmatsyah. Beliau adalah sultan kedua Kerajaan Langkat pada tahun 1893- 1927 Masehi. Dia adalah putra Sultan Haji Musa Almuazzamsyah Al-Khandi Naqsyabandi. Sultan Haji Musa Almuazzamsyah Al-Khandi Naqsyabandi telah mewakafkan tanah untuk Pesantren Babussalam. Wakaf tersebut diberikan kepada Tuan Guru Syech Abdul Wahab Rokan Al-Khandi Naqsyabandi.
Masjid tersebut berjarak sekitar 200 meter dari istana Sultan Langkat, yakni Istana Kota Baru dan Istana Darul Aman. Letaknya pun hanya sekitar 50 meter dari Madrasah Maslurah dan Madrasah Aziziah yang merupakan sekolah dan perguruan tinggi jamaah Mahmudiyah Litholabil Khairiyah.
Lihat : MASJID AZIZI TANJUNG PURA LANGKAT (youtube.com)
Masjid terlihat mencolok dengan kombinasi warna kuning cerah pada bagian tubuh bangunan dan warna hitam melapisi kubah masjid. Elemen hias bergaya Melayu Deli tampak tersebar di beberapa titik dalam bentuk ukiran yang menyatu dengan bangunan. Masjid juga tampak semarak dengan banyaknya pilar. Di bagian dalam masjid yang berfungsi sebagai ruang utama shalat terdapat 34 pilar, sedangkan di teras masjid 94 pilar.
Baca Juga : Masjid Azizi, Saksi Bisu Kerajaan Langkat yang Berdiri Megah (meuseuraya.id)
Pada tahun 2010, pemerintah menetapkan masjid yang telah berusia sekitar 110 tahun ini sebagai benda cagar budaya karena memiliki peran penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan. Penetapan tersebut juga berlaku pada kompleks makam Kesultanan Langkat yang berada di halaman masjid.
Jika hendak menjalankan ibadah sholat, atau berbuka maupun istirahat saat mudik, silahkan singgah di Masjid Azizi. Masjid kebanggaan warga Kota Tanjung Pura ini siap menjamu anda dengan menyajikan kedamaian yang cukup luar biasa. (Jane)
