Hasil Investigasi 26 Kucing Mati Mendadak Di Sunter
Hasil Investigasi 26 Kucing Mati Mendadak Di Sunter
buruhmerdeka.com-Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kematian puluhan kucing di kawasan Sunter, Jakarta Utara beberapa waktu lalu bukan karena terjangkit virus rabies.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pihaknya, puluhan kucing itu negatif rabies.
“Terkait kucing alhamdulillah ya waktu itu kita PCR rabies itu negatif, kemudian kita tindaklanjuti dengan bedah otak ternyata hasilnya juga negatif,” kata Suharini di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/7).
KPKP DKI lantas melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam berupa Histopatologi dan infeksius untuk mengetahui penyebab kematian kucing-kucing itu.
Suharini mengatakan pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dari pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya karena ada beberapa tahap yang mesti dilalui.
“Sekarang ini seluruh sampel kucing yang diambil itu hasilnya negatif semuanya. Tapi kita lanjutkan kembali dengan infeksiusnya ataupun histonya,” ujarnya.
“Artinya bahwa terjadinya kematian kemarin itu bukan karena rabies seperti yang sempat kita duga, maksudnya ada beberapa asumsi gitu,” sambungnya.
Suharini memastikan setelah pihaknya mengambil sampel pada Jumat (14/7) lalu, hingga kini tak ada kematian kucing lagi.
Sebelumnya, ada laporan warga di Kelurahan Sunter Agung yang menyebutkan 26 ekor kucing mati dalam kurun waktu 1-13 Juli 2023.
Dinas KPKP DKI Jakarta sempat mengungkap hasil laboratorium sementara terkait kasus kematian puluhan kucing itu. Tim turun ke lapangan pada 11 Juli dan mengambil sampel.
Hasil pemeriksaan sampel sementara menyatakan kematian kucing bukan karena diracun. Adapun penyebab kematian karena virus belum dapat dipastikan karena memerlukan penelusuran lebih lanjut.
Dinas KPKP DKI Jakarta melakukan investigasi dengan Balai Besar Veteriner Subang, Jawa Barat dari Kementerian Pertanian. Investigasi ini bertujuan untuk benar-benar mengetahui kematian berurutan pada puluhan ekor kucing itu. dikutip dari CNN indonesia