Hari Ini Demonstrasi Di Jakarta, Dengan Isu Makzulkan Jokowi
Jakarta, 12 Februari 2024
Keras, kali ini demonstrasi menuju gedung DPR RI di Jakarta membawa isu tentang Makzulkan Joko Widodo (Jokowi). Dia adalah Presiden Republik Indonesia (Presiden RI) yang dalam dua hari kedepan akan ada pemilihan untuk menentukan siapa penggantinya.
Baca : Gerakan Aksi Pemakzulan Jokowi Geruduk DPR (detik.com)
“Tidak lama lagi akan ada penggantinya, sepertinya ada yang tak sabar menggantikannya”, tutur Teguh Supir Taksi di Jakarta. Teguh menerangkan bahwa isu pemakzulan sudah santer di Jakarta beberapa hari belakangan. “Tapi sepertinya pendukungnya tak banyak, beda seperti 98, wuih, ramai berjubel dulu”, tuturnya.
Lihat : Melihat Demo Perlawanan Atas Rusaknya Proses Pemilu (youtube.com)
Pada pemberitaan beberapa hari ini, pun banyak media yang menginformasikan tentang adanya keinginan pemakzulan Jokowi. Berbagai alasan dipaparkan sebagai landasan ide pemakzulan tersebut dari pihak yang menginginkan pemakzulan.
Dari demonstrasi hari ini, di salah satu mobil komando tertulis, Jokowi Raja Nepotisme.
Baca Juga : Jokowi Sebut Cawe-cawe, Artinya Apa? Ini Arti Sebenarnya ! (buruhmerdeka.com)
Teguh menduga tulisan itu menyangkut Gibran Raka Buming Raka. Dia adalah Calon Wakil Presiden nomor urut 2 mendampingi Prabowo sebagai Calon Presiden. Anak muda ini pun adalah anak kandung dari Presiden RI, Jokowi.
Di kalangan tertentu, pencalonan Gibran sebagai Wakil Presiden (Cawapres) diduga cacat konstitusi. Dia lolos sebagai Cawapres mendampingi Prabowo karena putusan Mahkamah Konstitusi yang dianggap cacat.
Baca Juga : Putusan MKMK Membuat Pencalonan Gibran Cacat Hukum dan Cacat Etika – PBHI
Mungkin hal tersebutlah yang menjadi dasar suatu kalangan tertentu menyatakan Jokowi melakukan praktek Nepotisme. Sampai-sampai ada yang memberi penilaian tentang adanya dugaan pelanggaran Undang Undang tentang Nepotisme oleh Jokowi.
Pemilu tinggal 2 hari lagi, apakah aksi demonstrasi tersebut bertujuan untuk mempengaruhi hasil pemilu tersebut ?.
Atau apakah aksi demonstrasi tersebut memang tidak untuk mempengaruhi pemilu, namun untuk memakzulkan saja ?. Tidak bisakah menunggu hingga Pilpres membuahkan satu pasang calon yang dinyatakan sebagai pemenang ?.
Pemilu di Indonesia terkait Pilpres, sejak dilaksanakan dengan sistem pemilihan langsung memang cukup hangat. Dalam catatan buruhmerdeka.com, hubungan keluarga yang merenggang hingga pilres selesai pun masih ada. Pasalnya karena dukung mendukung suatu calon.
Semoga pemilu 14 Februari yang akan datang, tidak menyisakan cerita renggangnya silaturahmi. (Trie)
