Tebing Tinggi, 27 April 2024
Hampir semua pihak mengucap syukur sebagai respon atas beroperasinya Jalan Tol Tebing Kisaran dan Tebing Sinaksak. Bersilaturahmi saat moment lebaran 2024 pun mampu menjangkau jarak yang jauh dan cukup menghemat waktu. Keluarga yang dikunjungipun, bertambah banyak karena bantuan jalan tol dalam memperpendek waktu tempuh.
Baca : Tol Tebing – Sinaksak Sudah Sangat Layak Beroperasi Permanen (buruhmerdeka.com)
Hal ini sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh pemerintah terkait pembangunan jalan tol sejak pemerintahan Presiden Jokowi. Usaha-usaha masyarakat ditempat yang jauh pun ramai dan maju karena meningkatnya kunjungan akibat beroperasinya jalan tol.
Baca Juga : Jalan Tol Trans Sumatera, “Terima Kasih Buruh Atas Karya Mu” (buruhmerdeka.com)
Di Sumatera Utara Sendiri, jalan tol yang sudah berfungsi adalah Jalan Tol Tebing Tinggi Indra Pura – Lima Puluh. Selain itu adalah jalan tol Stabat – Tanjung Pura. Kesemuanya resmi beroperasi di awal tahun 2024 ini. Yang dioperasikan saat lebaran 2024 untuk kepentingan arus mudik adalah Lima Puluh – Kisaran dan Tebing Tinggi – Sinaksak.
Baca Juga : Tol Lima Puluh Kisaran, Sudah Layak Sekali Untuk Beropreasi (buruhmerdeka.com)
Pengoperasian jalan tol Lima Puluh – Kisaran dan Tebing Tinggi – Sinaksak, pun menambah jarak tempuh tujuan pemudik. Karena waktu tempuh yang singkat akibat jalan tol tersebut, pemudik pun tak segan menambah tujuan mudiknya. Akibatnya, silaturahmi menjadi semakin hangat sebagai akibat dari beroperasinya jalan tol tersebut.
Akan tetapi efek jalan tol yang positif tersebut tidak seperti yang dialami oleh Wak Alus. Dia adalah pemilik Warung Bakso Wak Alus di Simpang Medan, Kota Tebing Tinggi. “Sebelum jalan tol Tebing – Indra Pura beroperasi, warung saya lumayan laris”, tutur Wak Alus. Tambahnya, “akan tetapi setelah Tol beroperasi, warung saya sunyi sekali”.
Baca Juga : Jalan Tol Indra Pura Dan Sinaksak Operasi, Kota Tebing Sunyi (buruhmerdeka.com)
Sebelumnya, saat jalan tol tersebut diatas belum beroperasi, kendaraan menuju Batubara melintas didepan Warung Wak Alus. Akan tetapi setelah tol Tebing – Indrapura beroperasi, semuanya masuk jalan tol. Warung Bakso Wak Alus tidak dilalui kendaraan tujuan Batubara lagi, nyaris hanya masyarakat sekitar saja yang singgah.
Ini salah satu efek nyata dari beroperasinya jalan tol, khususnya bagi pelaku UMKM dirute jalan yang selama ini dilalui. Memang, akan banyak pihak yang mengatakan itu resiko masing-masing. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, memang banyak UMKM menjadi korban dari beroperasinya jalan tol di Sumatera Utara.
Awalnya di Sumatera Utara pelaku UMKM di desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai yang merugi. Para pedagang dodol, kripik dan makanan ringan disana tidak lagi disinggahi pengendara yang menuju Tebing Tinggi. Hal ini terjadi sebagai akibat dari peroperasinya jalan tol Tanjung Morawa – Sei Rampah.
Baca Juga : 65 Industri Dodol di Pasar Bengkel Sergai Tutup Usaha – Tabloid Maritim
Dari kondisi ini, sudah seharusnya pemerintah pun memikirkan kerugian bagi masyarakat pada setiap pembangunan yang dilakukan. Tentunya semua sepakat bahwa penyelesaian masalah jangan sampai meninggalkan masalah baru. Hal ini sesuai dengan moto Pegadaian yang menekankan mengatasi masalah tanpa masalah. (yig).