BURUH, DAN MUDIK BARENG 2023

Medan’ 20-april2023

 Seperti tahun tahun sebelumnya, mudik menjadi sebuah moment yang paling ditunggu masyarakat setiap tahun. Tidak hanya umat yang merayakan hari besar seperti lebaran dan natal, namun juga umat lainnya tak jarang memanfaatkan moment hari besar agama lain sebagai alasan untuk mudik ke kampong halaman.

Di satu sisi mudik ini sangat baik dalam memupuk silaturahmi dengan keluarga, yang tentunya akan “dihujani” dengan nasihat nasihat yang luar biasa dari para orang tua yang ada di kampong, serta para keluarga lainnya yang ditemui, bagi para pemudik yang dari kota.

Sekalipun disisi lain terkadang mudik mengundang bahaya, seperti kecelakaan dijalan dan panjangnya kemacetan yang tak terhindarkan sebagai akbat adanya gelombang pergerakan massa ke suatu arah tertentu, namun mudik tetap menjadi primadona perjalanan disetiap tahunnya.

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang menyelenggarakan program mudik bareng gratis ditahun 2023 ini. Tak hanya Pemprovsu, Pemerintah Kota Medan juga melakukan hal yang sama, yang tentunya bertujuan membantu para pemudik dalam hal biaya pulang kampong.

Sehubungan dengan agenda mudik bareng tersebut yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumut dan Pemko Medan, awak media buruhmerdeka.com mewawancarai Korwil Posko Orange Partai Buruh Sumatera Utara, Sdr. Subagio, untuk mendapatkan pandangannya terkait program tersebut bagi para buruh.

Pemuda yang akrab dipanggil dengan sebutan Bung Bagio ini mengatakan, “tentunya buruh yang mengikuti program ini diuntungkan, sebab meringankan biaya yang dikeluarkan untuk mudik, terkhusus biaya terkait transportasi menuju lokasi mudik”.

“Kita senang jika ada program pemerintah yang menguntungkan buruh, sebab dalam pandangan kami buruh sebagai salah satu pihak dalam suatu hubungan industrial, sekalipun hak hak nya dipenuhi sesuai dengan aturan hukum, masih saja hidup pas pasan sebab pengusaha pada umumnya hanya melebihkan sedikit upah buruh dari UMK yang berlaku.”

“Tapi begini Bang”, sambungnya, “kalau kami dalam moment lebaran ini, mau mengajak kita semua melihat bukan kepada program mudik ini, sebab ada masalah lain yang lebih perlu menurut kami dipikrikan dan diurus oleh pemerintah dalam moment lebaran ini, Yaitu sikap pemerintah terhadap buruh yang THR nya dibayar dengan tidak sesuai aturan.”  

“Kalau hanya dibiarkan kepada mekanisme yang ada dan kepada kebiasaan selama ini ketika pemerintah menyikapi laporan THR yang tidak sesuai aturan, bagi kami itu bukanlah sikap yang bijak, dan hanya menyisakan hati yang terluka dalam menyambut lebaran.”

Subagio mengatakan, “Coba Abang pikir, anak siapa yang tidak bertanya tentang baju baru, sepatu baru, dan sebagainya ketika menjelang lebaran ? semua anak pasti bertanya Bang, dan itu akan sangat susah dijawab oleh buruh, dan sangat sulit diterima oleh anak ketika orang tuanya yang buruh tersebut memberi jawaban.”

“Saya juga mau ingatkan”, kata Bung Bagio, “bahwa terhadap foto senyum pimpinan pemerintah yang ada di jalan jalan, gedung gedung, tiang tiang listrik yang mengucapkan selamat lebaran, terucap juga rasa kesal dari masyarakat yang khususnya tidak mendapatkan penanganan yang cepat dari pemerintah atas masalah THR nya yang tidak sesuai aturan”. “Abang jalan jalan lah ke Pengadilan Hubungan Industrial Medan, biar abang lihat ada perkara THR 2 tahun lalu belum juga selesai Bang, dan buruh nya harus menunggu proses hukum selesai terkait THR nya”.

“Luar biasakan empati yang ditunjukkan oleh pemerintah saat ini terkait masalah THR ini kan Bang,” kata Bung Bagio. 

“Jadi baiknya jikalau adanya duit pemerintah untuk biaya mudik bareng ini, baiknya dipinjamkan kepada buruh yang sudah mengadukan tentang THR nya yang tidak sesuai aturan itu Bang, sehingga dengan demikian lebaran bisa dilewati dengan senyum sempurna oleh buruh.” “Saya rasa itu lebih luar biasa dari keluar biasaan yang dihasilkan dari agenda mudik bareng Bang”, pungkasnya. 

Bung Bagio juga menambahkan, “nanti ketika proses hukum berjalan terkait masalah THR yang tidak sesuai aturan hukum tersebut, dan buruh menang dalam proses nya, buruh akan kembalikan uang yang dipinjamnya dari pemerintah itu, sehingga selanjutnya akan tetap ada dana yang abadi yang dapat terus digunakan untuk menciptakan senyum yang sama disemua buruh ketika menghadapi lebaran dengan THR yang tak Jolas,” katanya dengan senyum.

“Saya yakin Bang, jika pandangan kami ini dilaksanakan oleh pemerintah, keadilan dan senyum dalam menghadapi lebaran setiap tahunnya, pasti sangat luar biasa”, tutupnya.

Memang lebaran ini sesuatu yang dinanti dan luar biasa bagi umat, namun jika ada solusi yang bisa membuat semua merasakan bahagia yang sama, kiranya pemerintah dapat pertimbangkan. 

What’s your Reaction?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button