Anak Mantan Buruh Pabrik, Meniti Jalan Menjadi Pembela Buruh
Medan, 6 Mei 2024
Dia dipanggil dengan panggilan, Nadia. Anaknya terlihat pendiam, namun tidak juga dapat dibilang pasif. Mungkin bawaannya yang tenang, sehingga komunikasi awal akan mengesankan dirinya anak yang pendiam. Akan tetapi setelah berteman lama, anda akan mengetahui dia tidaklah pendiam seperti kesan pertama saat berkomunikasi dengannya.
Dia lulusan SMA Negeri 2 Tanjung Morawa Deli Serdang, jurusan IPA. Lokasi sekolah tersebut berada disekitaran kawasan industri. Tempat tinggalnya pun berada di Limau Manis, yang mendekatkannya dengan suasana kehidupan buruh pabrik dalam kesehariannya.
Baca : Sejarah keberadaan organisasi buruh di Indonesia. (buruhmerdeka.com)
Namun, yang lebih mendekatkannya dengan kehidupan buruh pabrik justru adalah keluarganya sendiri. Kedua orang tua Nadia adalah mantan buruh pabrik yang saat ini tidak lagi bekerja dan memilih berwirausaha. Namun kakak tertuanya, masih tulen buruh pabrik di kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa.
Baca : Asa Putri Seorang Buruh Kilang Padi, Yulianti Anggi Utami (buruhmerdeka.com)
Pastinya buruh dan kehidupan buruh tidak asing bagi dara yang baru meluluskan pendidikannya ini. Selain dirumah ada seorang kakak yang merupakan buruh pabrik, dia pun terlahir dari pasangan buruh pabrik juga. Seharusnya itu sudah merupakan modal yang cukup baginya ketika hendak berbicara tentang kehidupan buruh.
Seakan telah digariskan, kini dirinya meniti massa depan dengan bergabung bersama LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae. LBH tersebut dikenal sebagai sebuah lembaga bantuan hukum yang konsern pada sektor ketenagakerjaan. Personel daripada LBH ini pun seluruhnya memiliki keterkaitan dengan buruh dan perjuangan buruh.
Baca Juga : OBH Terdekat – Kemenkumham RI (bphn.go.id)
Di LBH ini Nadia mulai belajar banyak hal tentang hukum dan ketenagakerjaan. Disitu dia dilibatkan juga hingga pada praktek proses persidangan. Tidak berhenti disitu, menjadi bagian dari Federasi Serikat Pekerja Multi Sektor (F. SPMS) akan dijalaninya bersama Popy rekan sekamarnya.
Meliana SH selaku ketua Serikat Pekerja Multi Sektor Sumatera Utara (SPMS-SU) berharap Nadia cepat menyesuaikan diri. Hal ini dikatakannya karena bersama F. SPMS dia akan berhubungan dengan banyak orang. F. SPMS beranggotakan cukup banyak serikat pekerja, dan semuanya berkoordinasi ke pengurus F.SPMS termasuk Nadia nantinya. “Jadi kita sangat berharap dia dapat segera cair dengan anggota-anggota F. SPMS, agar maksimal keberadaannya di F. SPMS”. Harapan tersebut disampaikan Meliana SH saat aksi May Day F. SPMS di Serdang Bedagai.
Kini Nadia sedang memperkuat LBH & PHAM Indonesia Bonum Communae dan bertindak sebagai Paralegal. Semoga harapan pengurus serikat dan rekannya di LBH, terlebih harapan orang tua dan keluarga dapat diwujudkan Nadia. (Nining)